Semalam, dingin benar.
Demikian kita membilang
Semalam, kita sudah didepan losmen kaliurang
Dan aku bilang, aku tak mau
Bukannya takut, apalagi malu
Sudah kubilang, aku bukan mereka
Sudah kukata, aku berbeda
Bangsat tampanku,
Inilah caraku,
inilah asketis yang terusung
Tetapi maaf, kelaminku bukan untukmu
Bangsat tampanku, Kau lupa bahwa aku adalah perempuan yang bergerak dalam mencari entitas bernama : Ada. Memang benar adanya, bahwasanya kau adalah satu2nya lelaki yang kuingini. Tetapi maaf, aku menghargai kelaminku. Aku menghargai : Ada. Di lain waktu, berhati-hatilah terhadap perempuan sepertiku.
Dan aku pun semakin memaknaimu..
2 comments:
Pertemuan Pertama
Dan untuk selamanya sebuah taman
akan kukenang. Juga pohon rimbun,
dan sebuah bangku; tempat kita
melepas rindu, melupakan siapa kau,
siapa aku.
Dan untuk selamanya akan kunamakan
: taman janji, kau petik buah ranum,
kusandarkan tubuhku, lalu kita
bertukar masa lalu; meniadakan waktu,
melupakan malu.
Dan untuk berikutnya kita makan
bersama, janjimu habis kukulum,
kaunikmati juga sumpahku, hingga
tak lagi ada ragu, dan di ragaku
: kau melaju.
Hingga tak akan kutemui lagi
: aku, duduk di bangku taman ini,
menunggumu.
2007
Hallo, numpang baca2...
Waduh, sastra kelenjar lagi..huhuhu!
Post a Comment