Friday, June 8, 2007

Lelaki di Bawah Pohon Ara



Kau masih disana;

di bawah pohon Ara.


Aku begitu menikmati kemasyukanmu

Pemapar sajak-sajak merah benaman koma

Penghayat sang Ada di kedalaman rancu,

Memburai untuk dedahkan harakat lalu


Ah, lelakon apalagi yang sedang kau mainkan, sayang?

Mengeja sayup menjadi kebisingan yang bungkam

Mencipta keterdiaman, diam yang bisu.

Selinap senyap di titi waktu


Aku menemuimu, di batas lengkung rona

mencecap embun yang coba tawarkan rasa

Seruak sepanjang makrifat benoa


Dan kau Lelaki, masih disana;

Termangu di bawah pohon Ara


Yogyakarta, 8 juni 07. 00.21

Buat mas gondrong yang sedang nyantri di Pondok Pesantren Institut Seni Indonesia, ini pesenan puisinya...

Tanpa Mati


Tuhan...,

Ingin sekali meleburkan diri,

Ingin sekali bersua Al masih

Ingin sekali rengkuh keterhayatan langit


tapi...

ku mohon....,

Tanpa mati.